20110708

Bahagia yang seperti apa?

18 tahun yang lalu ketika baru masuk SD,kukira aku akan bahagia jika suatu saat aku bisa menjadi seorang arsitek hanya karena aku suka menggambar. Tapi pemikiran itu berubah 12 tahun yang lalu saat kudapati bermain angka begitu asyik dan menyita sebagian besar waktuku. Matematika yang dianggap teman2 musuh besar malah menarik minatku. Aku tidak lagi menggambar,coretanku dikertas berubah menjadi rangkaian angka2 yang mengasyikkan walau sederhana. Perasaan itu bertahan sampai 9 tahun yang lalu ketika aku lulus smp. Matematika semakin rumit membuat kesenanganku berkurang. Masuk sma aku menemukan mainan baru yang lain. Mainan itu bernama flash dengan programming sederhana yang bisa melampiaskan hobi lamaku:menggambar tapi tidak meninggalkan keasyikan bermain logika matematika lewat action script. 7 tahun yang lalu kumantapkan niatku untuk kuliah di jurusan matematika dengan harapan nantinya akan mengambil bidang studi ilmu komputer. Sampai 3 tahun yang lalu aku sudah mengenal beberapa bahasa pemrograman. Bekerjapun aku memilih sebagai programmer. Keasyikan programming langsung lenyap begitu yang kukejar hanya target,bukan aplikasi yang memang aku ingin buat. Aku jadi bertanya2 apakah dengan begini aku bahagia? Memang uang bisa kudapat,tapi perasaan bahagia ketika itu tidak lagi bisa kurasakan. Asyiknya menggambar,bermain angka, flash...dimana perasaan itu hilang?? Aku kangen perasaan seperti itu.

 | 
Daisypath Anniversary tickers